Jilbab yang terjulur dari kepala hingga kaki bagian atas tubuhmu..
Kali pertama aku melihat,dan terkagum-kagum oleh pemandangan ini..
Pemandangan yang begitu indah,kala kita dapat menjaga kehormatan kita.
Cara ini yang mereka lakukan,dengan memperpanjang/memperlebar ukuran jilbab..
Aku tak mau kalah,dan aku juga tak mau masuk neraka sedangkan saudara-saudaraku masuk surgaNya,AKU IRI PADAMU YA UKHTY..
Cara ini yang mereka lakukan,dengan memperpanjang/memperlebar ukuran jilbab..
Aku tak mau kalah,dan aku juga tak mau masuk neraka sedangkan saudara-saudaraku masuk surgaNya,AKU IRI PADAMU YA UKHTY..
Detik itu tersirat dalam fikirku "AKU INGIN SEPERTI DIA"
Fikir panjang terus menggelayutiku selama seharian,bahkan berlanjut pada hari-hari berikutnya..
Apa benar fisik dan batinku telah siap dengan keadaan seperti dia?
Berjilbab superr besar,anggun,tak pernah berkata-kata yang menyakiti hati saudaranya,bersuara dengan volume yang sangat rendah,rendah hati,ramah,dan satu lagi "HAFAL AL-QUR'AN"
Subhanallah,,, begitu nyaris sempurnanya dia!
Sangat sulit untuk bisa jadi yang sepertimu jika tak benar-benar niat diperdalam..
Dan jika memang tak benar-benar istiqomah,bisa putus ditengah jalan..
Tak hanya penampilanku yang perlu perawatan,tapi batinku lebih utama untuk dirawat dan dilatih untuk lebih dekat denganNya.
Apakah aku salah jika aku punya harapan untuk bisa seperti dia?
Sedangkan aku masih tertatih-tatih melewati aral yang amat jauh ini..
Apa mereka akan mengolok-olokku dan berkata "Munafik,Sok alim kamu"
Memang, hati dan fikiran kita tak selalu sama,tak selalu sejalan..
Itulah hidup dalam satu atap bersama banyak orang..
Satu mulut berbicara kepada telinga yang lain,lalu si empunya telinga mulutnya berbicara pada telinga lainnya lagi,teruslah begitu hingga mereka puas menjadi pemenang.
Lihatlah dengan siapa kita berteman!Maka dari situlah kita tahu bagaimana sebagian dari sifatmu..
Carilah teman surgamu!
Dan jika memang tak benar-benar istiqomah,bisa putus ditengah jalan..
Tak hanya penampilanku yang perlu perawatan,tapi batinku lebih utama untuk dirawat dan dilatih untuk lebih dekat denganNya.
Apakah aku salah jika aku punya harapan untuk bisa seperti dia?
Sedangkan aku masih tertatih-tatih melewati aral yang amat jauh ini..
Apa mereka akan mengolok-olokku dan berkata "Munafik,Sok alim kamu"
Memang, hati dan fikiran kita tak selalu sama,tak selalu sejalan..
Itulah hidup dalam satu atap bersama banyak orang..
Satu mulut berbicara kepada telinga yang lain,lalu si empunya telinga mulutnya berbicara pada telinga lainnya lagi,teruslah begitu hingga mereka puas menjadi pemenang.
Lihatlah dengan siapa kita berteman!Maka dari situlah kita tahu bagaimana sebagian dari sifatmu..
Carilah teman surgamu!
Comments
Post a Comment