Bismillahirrahmanirrahmanirrahim...
Apa kalian semua akan selalu menganggapku aneh kawan?
Apa kalian akan menganggapku bodoh?
Apa kalian akan mengolok-olokku dengan keanehanku?
Lalu kalian tidak akan menerima semua pendapatku?
Apa kalian akan menganggap remeh usahaku?
Apa kalian akan berteman dengan si pintar saja?
Aku tak terbiasa dengan tawaan kalian yang bahagia ketika orang lain sulit.
Aku tak terbiasa dengan keramaian kalian saat bergurau.
Aku tak terbiasa dengan tatapan sinis kalian yang menganggapku aneh.
Aku tak terbiasa dengan semua itu.
Yang aku rasakan, kalian tak menganggapku.
Entah benar atau tidak, atau hanya diriku yang mendramatis keadaan?
Andaikan saja, ayahku seperti ayah-ayah kalian, pasti aku segera meneleponnya, dan aku akan mengatakan "Ayah, aku ingin pulang. Aku merasa sendiri, hanya ditemani
jurnal belajar, laporan praktikum, dan resume. Bisakah, kau bayangkan aku berangkat
dan pergi kuliah masih harus membawa beban trauma setelah kecelakaan 2 minggu lalu."
Ayah, bagiku itu beban. Aku harus mendatangkan bayangan-bayangan dimana angkutan kota menabrak motor belakangku, hingga terperosot. Ah, itu adalah bayangan yang tak pernah absen saat aku di jalan. Aku harus berhati-hati setiap saat, itu membuatku sering telat masuk kuliah.
Apa kalian semua akan selalu menganggapku aneh kawan?
Apa kalian akan menganggapku bodoh?
Apa kalian akan mengolok-olokku dengan keanehanku?
Lalu kalian tidak akan menerima semua pendapatku?
Apa kalian akan menganggap remeh usahaku?
Apa kalian akan berteman dengan si pintar saja?
Aku tak terbiasa dengan tawaan kalian yang bahagia ketika orang lain sulit.
Aku tak terbiasa dengan keramaian kalian saat bergurau.
Aku tak terbiasa dengan tatapan sinis kalian yang menganggapku aneh.
Aku tak terbiasa dengan semua itu.
Yang aku rasakan, kalian tak menganggapku.
Entah benar atau tidak, atau hanya diriku yang mendramatis keadaan?
Andaikan saja, ayahku seperti ayah-ayah kalian, pasti aku segera meneleponnya, dan aku akan mengatakan "Ayah, aku ingin pulang. Aku merasa sendiri, hanya ditemani
jurnal belajar, laporan praktikum, dan resume. Bisakah, kau bayangkan aku berangkat
dan pergi kuliah masih harus membawa beban trauma setelah kecelakaan 2 minggu lalu."
Ayah, bagiku itu beban. Aku harus mendatangkan bayangan-bayangan dimana angkutan kota menabrak motor belakangku, hingga terperosot. Ah, itu adalah bayangan yang tak pernah absen saat aku di jalan. Aku harus berhati-hati setiap saat, itu membuatku sering telat masuk kuliah.
Comments
Post a Comment