Barangkali, pucuk-pucuk merah jambu telah mencoba bermekaran diantara hati-hati ini.. Menelisik penuh riang.. Berdegup setiap kali sapa.. Ya, menikah adalah ujung utama munculnya pucuk-pucuk ini.. Menikah adalah nasihat utama, manakala kita telah mampu .. Dan berpuasalah, jika belum mampu .. Surat terbuka kepada siapapun, yang sedang dilanda kasmaran.. Sudah tergoda dengan gandengan halal para selebgram.. Sudah habis termakan, tulisan-tulisan romantis.. Sudah terperdaya untuk segera menikah, menikah, dan menikah.. Tidak ada yg salah dengan menikah.. Tidak ada yg menyalahkan.. Menjadi salah, saat kita menikah, hanya karena ❤ .. Menjadi salah, saat kita menikah, hanya karena seseorang itu tampan/cantik, kaya, atau apalah kelebihan dunia lainnya.. Karena soal menikah tidak hanya seremeh ingin lepas dari status haram menjadi halal.. Tidak hanya seremeh, nanti ada yg bisa masakin, ada yg bisa boncengin, kalo ke kondangan ada gandengannya.. Heiii.. Bahkan kalau menikah tujua
Kita... Selalu saja menumbuhkan prasangka diantara ketidaktahuan-ketidaktahuan yg tidak semestinya kita tidak tau.. Memilih menunjuk, menuduh, dan men judge orang lain tersangka.. Sedangkan kita adalah sang juara.. . . Padahal nyatanya kitalah tersangkanya.. Tega dengan lantang membuka aib orang lain.. Menuduh sembarang, menunjuk seadanya, berargumen semaunya.. Hei.. Kita ini siapa??? . . Berprasangkalah!! Pada dirimu sendiri, jangan-jangan prasangkamu adalah sebab amalanmu tertolak, jangan-jangan lidahmu adalah sebab hati yang kotor, jangan-jangan dan jangan-jangan... . . Selalu anggap amalanmu kecil.. Sampai-sampai kiranya tak terlihat..